Tragedi memilukan terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, ketika sebuah pesta minuman keras (Miras) tradisional berubah menjadi peristiwa berdarah.
Seorang pemuda berinisial RD (32) tega menghabisi nyawa temannya hanya karena sebuah insiden kecil, gelas minuman yang ia pegang tersenggol hingga tumpah.
Kejadian ini menyisakan duka mendalam sekaligus menjadi pengingat akan bahaya pesta miras tanpa kendali. Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana sebuah kesalahpahaman sederhana berujung pada tragedi fatal? Simak ulasannya bersama Info Kriminal Hari Ini berikut ini.
Dari Pesta Miras Hingga Penikaman
Pada hari yang naas itu, RD dan korban yang belum disebutkan namanya tengah berkumpul bersama sejumlah teman di sebuah tempat di Makassar untuk menikmati minuman keras tradisional jenis ballo. Ballo adalah minuman lokal yang biasa dikonsumsi secara santai dalam suasana kumpul-kumpul, namun ketika dikonsumsi berlebihan tanpa kontrol, situasi bisa cepat memanas.
Menurut penjelasan Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, peristiwa bermula saat gelas minuman RD secara tidak sengaja tersenggol oleh korban hingga tumpah. Hal sederhana ini membuat RD tersinggung dan kehilangan kendali emosinya. Ia menunggu kesempatan saat situasi mulai sepi, lalu dengan spontan menikam korban menggunakan senjata tajam jenis badik.
“Tindakan ini terjadi secara tiba-tiba, pelaku menusukkan badik sebanyak dua kali ke bagian perut dan dada korban” ujar Kapolrestabes.
Korban yang mengalami luka tusuk serius langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Namun, sayangnya nyawanya tidak tertolong akibat luka yang cukup dalam dan fatal tersebut.
Pelaku Melarikan Diri dan Upaya Polisi
Setelah melakukan aksi kekerasan tersebut, RD melarikan diri ke Kabupaten Jeneponto untuk menghindari kejaran aparat kepolisian. Namun, upaya melarikan diri tersebut tidak bertahan lama. Dalam waktu kurang dari 24 jam, tim kepolisian berhasil menangkap pelaku yang sempat bersembunyi di daerah tersebut.
Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti penting, termasuk senjata tajam jenis badik yang digunakan dalam penikaman. Selain itu, saat melakukan penyisiran di lokasi pesta miras, aparat menemukan senjata tajam lain seperti anak panah (busur) yang diduga disimpan oleh kelompok pemuda tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa pesta tersebut mungkin melibatkan kelompok yang membawa alat-alat berbahaya, meningkatkan risiko potensi kekerasan.
Baca Juga:
Motif Penikaman Dikarenakan Emosi yang Tak Terkendali
Kasus ini menjadi gambaran nyata bagaimana emosi yang tak terkontrol, ditambah pengaruh alkohol, dapat berujung pada tragedi besar. RD yang awalnya hanya kesal karena gelas minumnya tersenggol, justru berakhir dengan perbuatan kekerasan yang menghilangkan nyawa temannya sendiri.
Menurut psikolog sosial, konflik seperti ini kerap terjadi saat pesta miras karena alkohol menurunkan kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi dan berpikir jernih. Selain itu, ketegangan antar individu yang sudah ada sebelumnya dapat mudah meledak dalam kondisi seperti itu.
Dampak Tragis dan Pesan Penting Untuk Masyarakat
Kejadian tragis ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar. Kehilangan nyawa akibat sebuah kesalahpahaman yang seharusnya bisa dihindari menjadi pelajaran berharga bagi siapa saja yang sering terlibat dalam pesta miras atau aktivitas konsumsi alkohol.
Polisi telah menetapkan RD sebagai tersangka dan menjeratnya dengan Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian, yang ancaman hukumannya bisa mencapai 15 tahun penjara. Penegakan hukum ini diharapkan menjadi efek jera bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dan bertanggung jawab ketika mengonsumsi minuman beralkohol.
Selain itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengedukasi dan mengawasi penggunaan minuman keras, terutama di kalangan pemuda. Upaya preventif seperti sosialisasi bahaya miras berlebihan, pembatasan peredaran minuman keras ilegal, serta penyediaan kegiatan positif bagi generasi muda sangat dibutuhkan untuk menghindari kejadian serupa.
Kesimpulan
Kisah pilu ini mengingatkan kita semua. Persoalan kecil sekalipun bisa berujung tragedi besar jika tidak dikelola dengan baik. Emosi yang meledak-ledak memperburuk situasi. Minuman keras tidak selalu menjadi biang kerok. Namun, efeknya terhadap pengendalian diri sangat besar. Karena itu, penting menjaga suasana hati.
Mengendalikan emosi sangat diperlukan. Hindari situasi yang memicu konflik. Terutama saat berkumpul dalam pesta minuman keras. Komunikasi yang baik dan saling menghargai penting. Keselamatan dan nyawa manusia jauh lebih berharga daripada persoalan sepele.
Simak dan ikuti terus Info Kriminal Hari Ini agar Anda tidak ketinggalan informasi seputar kriminal lainnya yang akan terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari makassar.kompas.com
- Gambar Kedua dari www.metrotvnews.com
One thought on “Tragedi Pesta Miras di Makassar: Dari Gelas Tumpah Hingga Nyawa Melayang”