Terjadi baku tembak antara polisi dan pencuri sawit, insiden ini menewaskan satu orang dan melukai dua lainnya, polda sumsel telah mengerahkan tim untuk melakukan penyelidikan.

Insiden baku tembak mewarnai penangkapan pelaku pencurian Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di area perkebunan PT Empat Lawang Agro Perkasa Kencana Sentosa Tiga (PT ELAP KKST), Selasa (9/12/2025).
Pelaku yang kedapatan memanen sawit secara ilegal, terlibat kejar-kejaran dengan sekuriti hingga mengarah pada kontak senjata. Sebelum berhasil diamankan dengan bantuan warga serta aparat kepolisian polda sumsel.
Sebelum di tangkap, aksi pelaku juga sempat merebut senjata polisi dan saat terjadi rebutan, Bripda AR terkena serempetan pelurunya sendiri di bagian leher. Alhasil petugas melumpuhkan pelaku hingga tewas.
Untuk informasi terbaru dan terbaik lainnya hanya ada di Info Kriminal Hari Ini.
Baku Tembak Pencuri Sawit di OKI, Tim Gabungan Turun Tangan
Para pelaku dan tim pengamanan terlibat baku tembak. Dari laporan ada satu pelaku tewas dan dua terluka, termasuk anggota kita, ungkap Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Rabu (20/12).Untuk penyelidikan, tim gabungan saat ini sudah berada di lokasi. Tim ini sengaja dibentuk yang berasal dari Subdit Jatanras Polda Sumsel dan Satreskrim Polres OKI.
Saat penangkapan syawal berlangsung, Bripda Rio dan Bripka Agung sempat berpencar. Lalu terdengar suara tembakan, dan Rio mendengar teriakan Agung mengaku telah ditembak pelaku armedi pakai senpi rakitan. baim dilaporkan tewas sementara syawal mengalami luka berat dan dilarikan ke RS.
“Bripda Agung nampak terlihat sambil memegang lehernya yang terluka, pada saat di lokasi baim sudah tegeletak di tanah dalam keadaan luka dan Armedi sudah melarikan diri. Kemudian Tim Patroli langsung membawa Bripda Agung ke klinik perusahaan untuk pengobatan. Dan saat ini Bripda Agung dirujuk di RS Bhayangkara palembang,” katanya.
Baca Juga : Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Ganja 14,6 Kg di Bekasi
Pencurian Sawit di OKI Terus Meningkat

Aksi pencurian sawit di Ogan Komering Ilir (OKI) sumatera selatan, semakin berani. Dilakukan secara terbuka dalam beberapa bulan terakhir, menimbulkan kekhawatiran terhadap keamanan kawasan perkebunan serta kerugian besar bagi perusahaan.
Perusahaan mencatat tindak kriminal hampir terjadi setiap saat, dengan pencurian pertama tercatat pada 18 november 2025 dalam jumlah relatif kecil. Namun, kasus meningkat signifikan pada 24 november 2025 di Blok E2 Divisi 2, di mana pelaku memanen sawit secara terbuka dan mengangkut hasil curian keluar area kebun, yang menimbulkan kerugian mencapai Rp20 juta.
Menindaklanjuti kejadian ini, penyidik ditreskrimum polda sumsel telah menetapkan beberapa terduga. Pelaku berdasarkan laporan polisi yang diterima, dan penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan semua pihak yang terlibat dapat diproses sesuai hukum.
Perusahaan menilai pencurian sawit yang marak bukan hanya soal kerugian materi. Merupakan tindakan kriminal terorganisir yang berisiko memicu konflik antara petugas keamanan dan pelaku.
Kerugian Tambahan Akibat Pembakaran Gudang Sawit
Selain pencurian, perusahaan mengalami kendala karena pembakaran gudang dan kantor divisi 1 plasma bukit gadung pada 2024, diduga dilakukan massa setelah pengejaran pelaku pencurian.
Insiden ini melibatkan sekitar 60 orang dan menghanguskan arsip dokumen laporan polisi serta bukti yang penting, sehingga menyulitkan perusahaan menghitung total kerugian kumulatif.
Kerugian yang ditimbulkan meliputi kerugian finansial terus bertambah, gangguan operasional panen biaya tambahan keamanan dan patroli, ancaman keselamatan petugas keamanan.
Perusahaan berharap penegakan hukum dapat dilakukan lebih tegas, termasuk mengusut dugaan provokasi pembakaran fasilitas milik perusahaan.
Ikuti terus setiap hari perkembangan info keriminal agar anda mendapatkan berita terbaru dan menarik hanya di Info Kriminal Hari Ini.
Sumber Informasi Gambar:
1. Gambar Pertama Dari:Mattanews.co
2.Gambar Kedua Dari:Detik.com