Bareskrim Belum Berhasil Ungkap Pelaku Teror Kepala Babi!

Bareskrim Belum Berhasil Ungkap Pelaku Teror Kepala Babi!

Bareskrim masih belum berhasil mengungkap pelaku di balik aksi teror pengiriman kepala babi ke kantor media Tempo, yang terjadi pada Maret 2025.

Bareskrim

Meski sudah melakukan berbagai penyelidikan dan pemeriksaan saksi, kasus ini masih menjadi misteri yang menyimpan berbagai dugaan motif dan menimbulkan kekhawatiran luas di kalangan jurnalis dan publik. Info Kriminal Hari Ini akan membahas lebih dalam lagi mengenai Bareskrim yang belum berhasil ungkap pelaku teror kepala babi ke kantor Tempo.

Kronologi Teror Kepala Babi

Aksi teror dimulai pada Rabu, 19 Maret 2025, saat sebuah paket misterius dikirim oleh seorang pengemudi ojek online (ojol) ke kantor media Tempo di Palmerah, Grogol, Jakarta Selatan. Paket tersebut berisi kepala babi yang dibungkus karton berlapis styrofoam. Kepala babi itu ditemukan dengan kondisi kedua telinganya telah dipotong, yang menambah kekejaman dan kengerian dari aksi tersebut.

Paket itu awalnya diterima oleh satuan pengamanan Tempo pada sore hari, tetapi baru dibuka keesokan harinya oleh salah satu jurnalis. Tidak ada alamat pengirim atau identitas lain pada paket tersebut. Hanya ditujukan kepada salah satu host podcast Bocor Alus yang bernama Francisca Christy Rosana. Yang sering membawakan isu-isu kritis mengenai politik dan sosial di Indonesia. Aksi ini diduga sebagai bentuk teror atau intimidasi atas pemberitaan kritis yang dibawakan oleh Francisca dan timnya.

Perkembangan Penyelidikan Bareskrim

Setelah laporan resmi dari pihak Tempo diterima oleh Bareskrim Polri pada 21 Maret 2025, polisi langsung bergerak melakukan penyelidikan intensif. Penyidik mulai memeriksa rekaman CCTV di sekitar kantor Tempo dan titik-titik pengiriman paket untuk melacak jejak pengirim. Selain itu, satu persatu saksi diperiksa termasuk pengemudi ojek online yang menjadi kurir pengiriman paket kepala babi tersebut.

Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri juga memeriksa pengemudi ojol tersebut secara formal. Diketahui bahwa pengemudi yang mengantar paket bukanlah pelaku utama, melainkan hanya orang yang dimanfaatkan untuk mengirim pesan teror itu. Bahkan pengemudi ojol tersebut baru menerima paket dari pengemudi ojol lainnya, sehingga penyidik harus melacak rantai kiriman yang lebih panjang.

Walau demikian, sampai dengan Mei 2025 penyidik belum berhasil mengidentifikasi siapa pelaku utama di balik aksi pengiriman kepala babi ini. Penyidik juga berupaya mengumpulkan barang bukti lain, seperti sidik jari dan hasil pemeriksaan forensik dari CCTV dan kemasan paket, untuk membuka tabir kasus ini. Namun, tersangka atau pelaku utama masih belum ditemukan, sehingga penyidikan masih berlangsung dan belum ada perkembangan signifikan yang dapat diumumkan kepada publik.

Baca Juga: Apes! Komplotan Maling Motor di Jakpus Diciduk Polisi Saat Jual Barang Curian

Dugaan Motivasi dan Dampak Teror

Dugaan

Aksi teror ini diduga merupakan bentuk intimidasi kepada jurnalis dan media, khususnya kepada Tempo yang dianggap kritis dalam pemberitaan politik dan isu sosial. Kepala babi yang dikirim kepada Francisca Roasna serta kemunculan enam bangkai tikus yang kepalanya terpenggal sebagai teror susulan. Menimbulkan kekhawatiran dalam kalangan wartawan dan kelompok masyarakat yang peduli pada kebebasan pers.

Beberapa pihak menilai aksi teror ini sebagai upaya yang disengaja untuk menghalangi kerja jurnalistik dan membungkam kritik terhadap pihak-pihak tertentu. Kasus ini pun memicu seruan agar aparat kepolisian dapat mengungkap tuntas dan memberikan tindakan tegas kepada pelaku demi menjaga kebebasan pers dan demokrasi di Indonesia.

Tantangan dalam Pengungkapan Kasus

Pengungkapan kasus teror kepala babi ini menghadapi berbagai kendala, terutama dalam hal pelacakan digital dan fisik pelaku yang menggunakan perantara lewat pengemudi ojol. Proses hukum juga harus berjalan sesuai aturan yang ketat, seperti pengajuan surat perintah pemeriksaan formal kepada para saksi. Yang sempat menimbulkan keterlambatan dalam pengumpulan keterangan saksi-saksi kunci.

Selain itu, penghilangan jejak dan minimnya bukti langsung menjadi hambatan besar bagi penyidik untuk mengungkap motif serta pelaku utama aksi ini. Polisi pun melakukan berbagai upaya mulai dari pemeriksaan saksi, pencarian bukti forensik di labfor, hingga koordinasi dengan berbagai instansi terkait guna mempercepat penyelesaian kasus.

Harapan dan Upaya Ke Depan

Pihak Bareskrim Polri menyatakan komitmennya untuk terus mengusut kasus ini sampai pelaku teror kepala babi berhasil diungkap dan dihukum sesuai hukum yang berlaku. Kepala Dirtipidum Bareskrim, Brigjen Djuhandani Rahardjo Putro, menyampaikan bahwa meski belum ada terobosan berarti. Penyidik terus melaksanakan tugas secara intensif dengan harapan menemukan titik terang dalam penyidikan kasus ini.

Masyarakat, terutama insan pers dan aktivis kebebasan media, terus menunggu perkembangan dan berharap aparat kepolisian dapat segera mengungkap pelaku. Untuk memberikan efek jera sekaligus memastikan keamanan bagi wartawan dalam menjalankan tugas mereka. Banyak yang mengingatkan agar kasus ini tidak dibiarkan berlarut-larut karena dapat mengancam kebebasan pers dan demokrasi di Indonesia.

Kesimpulan

Kasus teror kepala babi yang menimpa kantor Tempo hingga Mei 2025 masih belum terpecahkan oleh Bareskrim Polri. Meski pengemudi ojek online yang mengirim paket sudah diperiksa, pelaku utama masih belum ditemukan. Penyidik menghadapi kesulitan pelacakan dan keterbatasan bukti, sehingga proses penyelidikan masih berlangsung.

Aksi teror ini diduga sebagai intimidasi terhadap media dan jurnalis kritis yang menyuarakan isu-isu penting di Indonesia. Pihak kepolisian terus berupaya mengungkap kasus ini untuk menjaga kebebasan pers dan memberikan rasa aman bagi para pekerja media.

Manfaatkan waktu anda untuk mengeksplorisasi ulasan menarik lainnya mengenai berita viral dan menarik lainnya hanya di .


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari tempo.co
  2. Gambar Kedua dari tempo.co
Home
Telegram
Youtube
Search