Tragedi dua remaja terlibat dalam perkelahian sengit yang berujung pada aksi saling tikam menggunakan senjata tajam jenis badik.

Insiden ini terjadi di halaman sebuah minimarket sekitar pukul 00.00 WITA. Pada Rabu dini hari, 28 Mei 2025, suasana tenang di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, mendadak berubah mencekam.
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, peristiwa bermula ketika Kurniadi sedang nongkrong bersama teman-temannya di halaman minimarket. Tak lama kemudian, Algafar melintas di depan lokasi tersebut dan mendapat teriakan dari Kurniadi.
Merasa tersinggung, Algafar menghampiri Kurniadi, dan keduanya terlibat adu mulut yang memanas menjadi perkelahian fisik. Situasi semakin memburuk ketika keduanya mengeluarkan badik dan saling tikam hingga mengalami luka serius.
Kondisi Korban dan Penanganan Medis
Kondisi kedua korban, Kurniadi dan Algafar, saat dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat terbilang cukup mengkhawatirkan. Kurniadi mengalami luka tusuk serius di bagian dada dan perut, sementara Algafar menderita luka sabetan pada lengan dan bagian punggung.
Menurut keterangan warga sekitar yang sempat membantu membawa korban ke puskesmas. Keduanya tampak kehilangan banyak darah dan tidak bisa berjalan sendiri. Dalam kondisi setengah sadar, kedua remaja tersebut segera mendapat pertolongan pertama dari tenaga medis sebelum diputuskan untuk dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih memadai.
Setelah dirujuk, Kurniadi dirawat intensif di RSUD Mamuju, sementara Algafar dibawa ke RS Bhayangkara. Dokter menyatakan bahwa keduanya berada dalam kondisi stabil, meskipun Kurniadi harus menjalani observasi ketat di ruang perawatan luka dalam karena luka tusuknya cukup dalam dan hampir mengenai organ vital.
Sementara itu, pihak keluarga dari kedua belah pihak telah mendatangi rumah sakit dan berupaya mencari titik temu agar konflik tak semakin melebar. Pihak kepolisian turut melakukan penjagaan di ruang perawatan untuk mengantisipasi bentrokan lanjutan atau adanya upaya balas dendam dari kerabat masing-masing.
Baca Juga: Seorang Wanita Ditemukan Tewas di Kamar Hotel Tangerang Selatan
Investigasi dan Faktor Pemicu

Hasil penyelidikan awal pihak kepolisian mengungkap bahwa pertikaian berdarah antara Kurniadi dan Algafar tidak semata-mata dipicu oleh perbedaan pendapat sesaat, melainkan dipengaruhi oleh emosi yang memuncak akibat konsumsi minuman keras.
Berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, kedua remaja tersebut dalam kondisi mabuk saat adu mulut dimulai, yang kemudian berubah menjadi saling tantang dan akhirnya berujung pada aksi tikam-tikaman dengan senjata tajam jenis badik yang mereka bawa masing-masing.
Polisi juga menemukan bahwa kedua remaja itu pernah terlibat perselisihan ringan sebelumnya, sehingga insiden malam itu diduga menjadi ledakan emosi yang telah terakumulasi. Kini, penyidik tengah mendalami asal senjata yang digunakan dan mempertimbangkan kemungkinan adanya pelanggaran pidana terkait kepemilikan senjata tajam tanpa izin.
Upaya Pencegahan dan Edukasi
Untuk mencegah kejadian serupa terulang, diperlukan sinergi antara keluarga, sekolah. Dan masyarakat dalam memberikan edukasi tentang bahaya kekerasan dan pentingnya pengendalian emosi. Program-program penyuluhan tentang dampak negatif alkohol dan pentingnya komunikasi yang sehat antar remaja juga perlu digalakkan.
Tragedi yang menimpa Kurniadi dan Algafar menjadi cerminan betapa pentingnya pengendalian diri dan komunikasi yang baik dalam menyelesaikan konflik. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih waspada dan proaktif dalam mencegah kekerasan di kalangan remaja.
Buat kalian yang ingin mendapatkan berita viral seputaran kriminal di Indonesia. Kalian bisa kunjungi Info Kriminal Hari Ini yang dimana akan selalu memberikan informasi menarik lainnya, yang pasti berita ter-update, terviral, dan terbaru.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari regional.kompas.com
- Gambar Kedua dari news.detik.com