Seorang guru PPPK tewas dibunuh tetangganya setelah pertengkaran rumah tangga yang berujung tragedi mengenaskan.
Seorang guru PPPK, Sayidatul Fitriyah (27), ditemukan tewas mengenaskan di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Pelaku pembunuhan, Riko Irawan (29), tetangga korban yang tinggal 400 meter dari kontrakan Sayidatul. Kasus berawal dari keributan rumah tangga pelaku dan berujung pada pembunuhan keji.
Berikut ini Info Kriminal Hari Ini akan mengungkap rangkaian kejadian dari upaya bersembunyi hingga tindakan brutal yang merenggut nyawa.
Malam Nahas Dan Persembunyian Pelaku
Peristiwa tragis ini bermula pada Selasa malam (18/11/2025) sekitar pukul 22.00 WIB. Riko Irawan terlibat keributan hebat dengan istrinya di rumah mereka. Merasa tidak nyaman, Riko memutuskan untuk meninggalkan rumah dan mencari tempat beristirahat yang tenang.
Ia kemudian berinisiatif untuk bersembunyi di salah satu kamar kontrakan kosong yang kebetulan bersebelahan dengan kamar kos Sayidatul Fitriyah. Riko mengetahui seluk-beluk kontrakan tersebut karena pernah menjadi penjaganya. Pengetahuan ini memudahkannya masuk tanpa kesulitan.
Malam itu, Sayidatul mendengar suara batuk-batuk dari kamar kosong tersebut. Merasa curiga, ia menelepon pemilik kontrakan untuk melakukan pengecekan. Kejadian ini menjadi awal dari rangkaian peristiwa yang akan merenggut nyawanya.
Detik-Detik Maut di Kamar Kos
Keesokan paginya, sekitar pukul 07.00 WIB, pemilik kontrakan mendatangi lokasi untuk memeriksa suara yang mencurigakan. Riko Irawan yang masih bersembunyi di dalam, menjadi panik. Dalam kepanikannya, ia nekat naik ke atas plafon dan masuk ke kamar kos Sayidatul dengan maksud bersembunyi.
Saat itu, Sayidatul sudah berangkat mengajar. Riko berencana meninggalkan kontrakan, namun situasi di depan dan belakang terlalu ramai. Ia memutuskan untuk tetap bersembunyi di kamar korban hingga kondisi memungkinkan untuk pergi.
Singkat cerita, sekitar pukul 13.00 WIB, Sayidatul pulang dari sekolah. Saat memasuki kamarnya, ia terkejut melihat Riko berada di dalam. Spontan, Sayidatul berteriak “maling, maling, tolong, tolong”, yang membuat Riko semakin panik.
Baca Juga: Begal Motor di Jambi, Pelaku Nekat Karena Kebutuhan Mendesak
Aksi Brutal Yang Merenggut Nyawa
Teriakan Sayidatul memicu kepanikan luar biasa pada Riko. Dalam keadaan terdesak, ia langsung membekap mulut korban dan mendorongnya hingga terjatuh ke kasur. Tindakan brutal ini dilakukan untuk membungkam Sayidatul.
Riko kemudian membekap mulut korban menggunakan jilbab dan pakaian milik Sayidatul. Tak berhenti di situ, ia mengikat tangan korban dengan dasi dan kaki korban dengan jilbab, memastikan Sayidatul tidak dapat berteriak atau melawan.
Riko mengaku tidak mengetahui apakah Sayidatul masih hidup atau sudah meninggal saat ia meninggalkannya. Setelah itu, ia segera melarikan diri dari lokasi kejadian, membawa serta ponsel milik korban. Sayidatul ditemukan tak bernyawa dengan kondisi terikat, mengakhiri hidupnya secara tragis.
Penangkapan Pelaku Dan Motif Tersembunyi
Polisi segera melakukan penyelidikan. Lokasi rumah Riko dan kontrakan Sayidatul hanya berjarak sekitar 400 meter, menunjukkan bahwa keduanya masih bertetangga. Fakta ini memudahkan polisi dalam melacak pelaku.
Setelah kejadian, Riko sempat melarikan diri ke rumah orang tuanya di Ogan Ilir. Namun, polisi berhasil mengidentifikasi dan mengejarnya. Berkat kerja keras aparat, Riko Irawan berhasil diamankan setelah keluarganya menyerahkannya ke Polsek Peninjauan pada Jumat (21/11) dini hari.
Kasus ini mengungkap sisi gelap dari sebuah keributan rumah tangga yang berujung pada pembunuhan tragis. Penangkapan Riko memberikan keadilan bagi Sayidatul dan keluarganya, sekaligus menjadi peringatan akan bahaya laten di lingkungan terdekat.
Ikuti perkembangan Info Kriminal terupadate setiap harinya agar selalu mendapat kabar terbaru dan akurat seputar dunia kriminal hanya di Info Kriminal Hari Ini.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Utama dari detik.com
- Gambar Kedua dari detik.com
