Ketua NU Magetan diduga dianiaya oleh kades usai ceramah, membuat warga sekitar heboh dan geger luar biasa.

Kabar mengejutkan datang dari Magetan, Jawa Timur, di mana Ketua PCNU KH Susanto diduga dianiaya Kepala Desa Kebonagung, Balerejo, Madiun, berinisial AS. Insiden usai acara keagamaan ini menarik perhatian publik. Kepolisian Resor Madiun segera menyelidiki kasus untuk mengungkap kebenaran dugaan penganiayaan.
Berikut ini rangkuman berbagai informasi menarik kriminal lainnya yang bisa menambah wawasan Anda hanya di Info Kriminal Hari Ini.
Insiden di Balik Ceramah Keagamaan
Sebuah peristiwa tak terduga menyelimuti kegiatan keagamaan Muslimat NU PAC Balerejo yang diselenggarakan pada 30 November 2025. Ketua PCNU Magetan, KH Susanto, yang baru saja usai memberikan ceramah, menjadi korban dugaan penganiayaan. Insiden ini terjadi saat KH Susanto berupaya berpamitan dengan Kepala Desa Kebonagung, AS, yang turut hadir dalam acara tersebut.
Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Madiun, AKP Agus Andi Anto Prabowo, kejadian bermula ketika korban hendak berpamitan kepada Kades. KH Susanto, dengan niat baik, merangkul sang Kades sebagai bentuk salam perpisahan. Namun, respons yang didapatkan justru berujung pada dugaan tindak kekerasan yang tidak diharapkan.
Aksi berpamitan yang seharusnya berlangsung hangat itu berubah menjadi insiden penganiayaan. Kades AS, yang diduga kaget atau tidak nyaman, secara refleks menangkis dan menyikut. Sikutannya mengenai bibir KH Susanto, menyebabkan luka dan pendarahan. Kejadian ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat dan pihak terkait.
Kronologi Versi Korban
Menurut pengakuan KH Susanto, selaku korban, insiden ini bermula dari niat tulusnya untuk berpamitan secara akrab. Setelah acara selesai sekitar pukul 12.15 WIB, KH Susanto mendekati Kades AS dengan maksud merangkulnya. Tindakan ini merupakan ekspresi keramahan dan penghormatan lazim dalam budaya masyarakat Indonesia, khususnya setelah suatu acara keagamaan.
Namun, respons dari Kades AS tidak sesuai harapan. Alih-alih membalas pelukan atau salam perpisahan, AS justru melakukan gerakan menangkis. Gerakan tersebut diikuti dengan sikutannya yang secara langsung mengenai bagian bibir KH Susanto. Dampak dari sikutannya tersebut cukup signifikan hingga menyebabkan bibir korban terluka dan mengeluarkan darah.
Insiden ini menjadi fokus utama penyelidikan Polres Madiun. Keterangan dari KH Susanto menjadi dasar awal bagi pihak kepolisian untuk mendalami kasus ini. Penyelidikan mendalam diperlukan untuk memastikan bahwa setiap detail peristiwa terungkap. Hal ini juga penting untuk mengetahui motif di balik tindakan yang dilakukan oleh Kades AS.
Respon Cepat Pihak Kepolisian

Kasus dugaan penganiayaan terhadap Ketua PCNU Magetan ini segera mendapat perhatian serius dari Satreskrim Polres Madiun. AKP Agus Andi Anto Prabowo, selaku Kasat Reskrim, menegaskan bahwa pihaknya langsung melakukan upaya penyelidikan. Proses penyelidikan ini bertujuan untuk mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan lengkap dari semua pihak yang terlibat.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk menangani kasus ini secara profesional dan transparan. Langkah-langkah awal penyelidikan mencakup pemeriksaan lokasi kejadian, pengumpulan keterangan saksi-saksi mata, serta melakukan visum terhadap korban. Seluruh tahapan ini penting untuk membentuk gambaran utuh mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
Penyelidikan yang sedang berlangsung diharapkan dapat mengungkap fakta-fakta secara objektif. Transparansi dalam proses ini penting untuk menjaga kepercayaan publik. Polres Madiun akan terus menginformasikan perkembangan penyelidikan kepada masyarakat seiring berjalannya proses hukum, memastikan keadilan dapat ditegakkan.
Penyelidikan Mendalam Dan Harapan Keadilan
Satreskrim Polres Madiun saat ini masih berada dalam tahap penyelidikan mendalam untuk mengklarifikasi seluruh aspek insiden tersebut. Fokus penyelidikan adalah mengumpulkan bukti yang kuat dan keterangan dari berbagai sudut pandang. Tujuannya adalah untuk memahami secara komprehensif apa yang memicu reaksi Kades AS.
Langkah ini penting untuk menentukan apakah ada unsur kesengajaan dalam tindakan Kades AS ataukah itu murni reaksi refleks yang tidak disengaja. Penyelidikan akan mencakup analisis video jika tersedia, keterangan saksi tambahan, serta hasil visum medis. Hal ini akan mendukung pembentukan rekonstruksi kejadian yang akurat.
Masyarakat, khususnya warga NU Magetan dan Madiun, menaruh harapan besar agar kasus ini ditangani dengan adil dan transparan. Penegakan hukum yang objektif sangat krusial untuk menjaga ketertiban sosial. Harapannya, hasil penyelidikan akan memberikan kejelasan dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat dalam dugaan penganiayaan ini.
Ikuti perkembangan Info Kriminal terupadate setiap harinya agar selalu mendapat kabar terbaru dan akurat seputar dunia kriminal hanya di Info Kriminal Hari Ini.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari news.detik.com
- Gambar Kedua dari tribratanews.jabar.polri.go.id