Kasus begal sadis jalanan selalu menciptakan keresahan di masyarakat, terlebih ketika pelakunya tak segan menggunakan senjata tajam dan berpistol demi memuaskan nafsu kejahatan.

Baru-baru ini, sebuah tim Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku yang dikenal sebagai “otak” di balik komplotan begal sadis di wilayah Jadetabek. Uniknya, penangkapan dilakukan tepat pada hari ulang tahunnya, saat pria inisial A sedang tertidur pulas. Peristiwa ini memberikan secercah harapan bagi warga yang selama ini hidup dalam ketakutan.
Dibawah ini Info Kriminal Hari Ini akan membahas tuntas kronologi, latar belakang, penangkapan, serta dampak dari aksi bejat ini.
Komplotan Begal Sadis di Jadetabek
Komplotan yang ditangkap terbukti amat berbahaya. Mereka tidak hanya membawa senjata tajam seperti celurit, tetapi juga pistol airsoft gun saat melancarkan aksinya. Aksi dimulai pada Sabtu dini hari, 2 Agustus 2025, di wilayah Serpong, Tangerang Selatan.
Korban dipaksa menghentikan motor, kemudian diserang oleh para pelaku sambil diancam dengan celurit sebelum sepeda motor dan tas korban dibawa kabur kalebet tas yang berisi ponsel iPhone 11.
Pelaku terkenal sadis karena tidak segan melukai korban saat terjadi perlawanan. Mereka memilih lokasi yang minim pengawasan seperti area tanpa CCTV sehingga aksi mereka kerap luput dari pantauan dan sulit dilacak.
Mengulik Profil Pelaku
Informasi mengenai latar belakang A dan kelompoknya masih diselidiki. Umur eksekutor yang sempat sangat muda 18 dan 19 tahun menambah keprihatinan publik atas tingginya tingkat kriminalitas di kalangan remaja dan orang muda. Polisi tengah mengkaji apakah mereka merupakan “produk” tekanan sosial atau apakah ada elemen eksploitasi oleh pelaku dewasa seperti A.
Polisi juga menggali catatan kriminal para pelaku sebelumnya. Apakah mereka sudah beraksi sebelumnya tanpa tertangkap, atau justru komplotan ini adalah awal dari jejak kriminal mereka? Semua ini akan menjadi bagian penting dalam proses persidangan dan evaluasi program rehabilitasi.
Otak di Balik Aksi Brutal Begal
Pria berinisial A berusia 31 tahun, kini disebut sebagai dalang komplotan ini. Sementara tiga rekannya D (21), N (19), dan ES (18) berperan sebagai eksekutor dan ditangkap saat hendak beraksi. Penangkapan A menjadi pusat perhatian karena dilakukan saat ia sedang tertidur pulas di rumahnya di kawasan Sawangan, Depok tepat pada hari ulang tahunnya ke-33.
Penangkapan dilakukan pada hari Rabu dini hari, 6 Agustus 2025. Saat itu, polisi memang sedang memburu komplotan ini usai sejumlah TKP tercatat dalam laporan korban. Polisi menyadari bahwa menghitung jejak mereka tidak mudah karena lokasi tanpa CCTV.
Baca Juga: Kronologi Mencekam! Ibu di Jakut Diserang OTK Saat Antar Anak ke Sekolah!
Penyidikan Penetapan Tersangka

Setelah ditangkap, keempat pelaku langsung diproses hukum dengan ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Mereka dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, yang bisa mengancam pidana maksimal hingga sembilan tahun penjara.
Proses penyidikan berjalan intensif. Polisi menindaklanjuti laporan korbannya dan terus menggali detail kronologi di balik pembegalan-pembegalan brutal itu. Selain itu, penyidik menelusuri apakah ada jaringan atau kelompok lain yang bekerja sama dengan komplotan ini, melihat skala aksi dan frekuensi mereka.
Penangkapan Eksekutor dan Olah TKP
Tiga eksekutor, D, N, dan ES, ditangkap dalam keadaan hendak keluar melakukan aksi kejahatan berikutnya. Penangkapan yang berlangsung pagi dini hari membuat mereka terkejut karena sempat percaya diri bahwa mereka masih bisa lolos. Namun akhirnya semua berhasil ditangkap dengan barang bukti senjata tajam dan pistol airsoft.
Polisi kemudian melakukan olah TKP terhadap lokasi-lokasi sebelumnya terutama Serpong dan sekitarnya untuk mengumpulkan bukti tambahan dan memperkuat konstruksi hukum sebelum menetapkan status tersangka kepada keempat pelaku.
Reaksi Publik
Berita penangkapan ini tentu menimbulkan reaksi antusias dan lega di masyarakat. Warga yang lama resah kini mendapatkan harapan bahwa kejahatan jalanan bisa dibendung lebih efektif. Titik-titik rawan seperti kawasan Sawangan dan Serpong pun kini menjadi lebih terbuka terhadap pengawasan, baik oleh aparat maupun warga sendiri.
Polda Metro Jaya juga mendapat apresiasi publik atas tindakan cepat dan sigap mengungkap DPO yang selama ini menjadi momok. Penindakan ini memberi pesan tegas bahwa wilayah Jadetabek tidak akan menjadi tempat nyaman bagi pelaku kriminal tanpa jejak.
Meski demikian, tantangan untuk menjaga keamanan tetap ada. Polisi mendorong masyarakat untuk meningkatkan kolaborasi, seperti rutin melaporkan kejadian mencurigakan dan memperkuat sistem pemantauan lingkungan.
Buat kalian yang ingin informasi seputaran kriminal di sekitaran Jakarta, kalian bisa kunjungi Info Kriminal Hari Ini yang dimana akan selalu memberikan berita menarik, yang pasti berita ter-update, terviral, dan terbaru.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.okezone.com
- Gambar Kedua dari news.detik.com