Porak-Poranda Pasca Bentrokan Mata Elang, Begini Kondisi Terkini Kalibata

Porak-Poranda Pasca Bentrokan Mata Elang, Begini Kondisi Terkini Kalibata

Bentrokan dan kerusuhan yang terjadi di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan pada awal Desember 2025 telah meninggalkan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi warga setempat.

Porak-Poranda Pasca Bentrokan Mata Elang, Begini Kondisi Terkini Kalibata

Insiden yang bermula dari pengeroyokan terhadap dua debt collector atau mata elang di dekat Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata berubah menjadi kerusuhan besar yang merusak fasilitas umum, kios pedagang, serta memicu ketakutan di kalangan masyarakat.

Berikut ini rangkuman berbagai informasi kriminal menarik lainnya dan bermanfaat yang bisa menambah wawasan Anda ada di Info Kriminal Hari Ini.

Kronologi Kejadian Bentrokan

Kejadian bermula pada sore hari ketika dua orang mata elang yang menagih utang sepeda motor di area parkir TMP Kalibata dikeroyok oleh sekelompok orang.

Kepolisian Metro Jakarta Selatan menyatakan insiden pengeroyokan ini mengakibatkan satu korban meninggal di tempat kejadian sedangkan korban lainnya sempat dilarikan ke rumah sakit namun kemudian juga dinyatakan meninggal dunia.

Pengeroyokan itu kemudian memicu ketegangan yang jauh lebih besar. Karena massa yang marah kemudian melakukan pembakaran warung, kios serta sejumlah kendaraan bermotor di sekitar lokasi kejadian.

Kerusuhan yang terjadi pada malam hari itu menyebabkan kerusakan material yang tidak sedikit. Pemeriksaan awal oleh pihak berwenang menyebutkan kerugian akibat pembakaran dan perusakan diperkirakan mencapai hampir Rp1,2 miliar, mencakup warung pedagang. Sepeda motor, mobil, dan fasilitas umum lain yang berada di sepanjang Jalan Raya Kalibata.

Sebagian pedagang setempat yang menjadi korban kerusuhan mengalami luka fisik maupun kerugian materi yang cukup besar. Beberapa di antaranya bahkan harus bersembunyi dan mencari perlindungan saat kericuhan berlangsung. Dan mereka kini mencoba menghitung ulang kerugian yang harus ditanggung sambil berharap ada bantuan untuk pemulihan usaha mereka.

Kondisi ini memperlihatkan betapa cepatnya konflik lokal dapat berubah menjadi masalah besar yang berdampak pada kehidupan ekonomi masyarakat kecil yang sama sekali tidak terlibat dalam persoalan awal.

Penanganan Oleh Aparat

Pihak kepolisian giat melacak dan menangkap para pelaku pengeroyokan serta perusakan yang terjadi dalam insiden tersebut.

Hingga saat ini, penyidik dari Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih melakukan proses penyelidikan untuk mengidentifikasi semua orang yang terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.

Sementara itu, aparat juga memfokuskan pada penanganan kasus utama yakni pengeroyokan yang menewaskan kedua mata elang.

Tidak hanya itu, pemerintah DKI Jakarta melalui Gubernur telah menegaskan komitmen penegakan hukum terhadap praktik premanisme serta segala bentuk kekerasan dalam kehidupan masyarakat.

Pernyataan ini sekaligus menjadi bentuk tanggapan otoritas atas kekacauan yang terjadi di Kalibata. Dengan memastikan bahwa proses hukum akan berjalan tanpa pandang bulu.

Aparat telah diberi kewenangan untuk menuntaskan perkara tersebut sesuai dengan aturan dan undang-undang yang berlaku.

Selain itu, kepolisian juga telah bekerja sama dengan instansi terkait untuk memadamkan sisa-sisa api dan membersihkan puing-puing di sekitar lokasi. Serta melakukan pendataan kerusakan yang dialami oleh warga.

Personel TNI dan Polri juga ditempatkan di titik-titik strategis guna mencegah kemungkinan terjadinya gangguan keamanan lagi.

Baca Juga: Keluarga Ungkap, Ayah Tiri Alvaro Tewas Bunuh Diri di Polres Jaksel

Upaya Pemulihan Lingkungan

Upaya Pemulihan Lingkungan

Kerusuhan yang terjadi di Kalibata tidak hanya menyisakan kerusakan fisik terhadap bangunan dan fasilitas publik. Tetapi juga menimbulkan trauma sosial di tengah komunitas setempat.

Struktur kehidupan masyarakat yang biasanya tenang kini terlihat goyah akibat insiden tersebut. Pedagang yang kehilangan barang dan tempat usaha harus merelakan pendapatan yang hilang dan menghadapi tantangan besar untuk bangkit kembali.

Kejadian ini juga memunculkan diskusi di kalangan warga dan pihak berwenang tentang perlunya kerja sama yang lebih erat untuk mencegah praktik premanisme dan konflik serupa di masa depan.

Upaya pemulihan lingkungan dan sosial saat ini masih terus dilakukan. Pemerintah provinsi DKI Jakarta bersama aparat keamanan terus menghimbau masyarakat untuk menahan diri, tidak terpancing emosi. Dan mengutamakan dialog serta proses hukum dalam menyelesaikan permasalahan yang muncul.

Penanganan yang sensitif dan terkoordinasi diharapkan dapat mempercepat pemulihan kondisi sosial serta ekonomi di kawasan Kalibata.

Ketakutan Warga di Tengah Ancaman

Pasca bentrokan, suasana di Kalibata tetap tegang. Banyak pedagang dan warga yang ketakutan akan kemungkinan terjadinya gelombang serangan atau aksi balasan lanjutan.

Pada hari-hari setelah kerusuhan, aroma asap sisa kebakaran masih tercium di udara dan puing-puing bangunan serta kios pedagang masih terlihat di sepanjang jalan.

Warga yang kembali ke lokasi mencoba menyelamatkan barang-barang mereka dan memperbaiki kerusakan. Namun kecemasan akan potensi insiden baru terus menghantui.

Beberapa pedagang mengungkapkan bahwa mereka tidak memiliki keterlibatan atau pengetahuan terkait pengeroyokan kedua mata elang, namun justru menjadi korban dari aksi balas dendam yang dilakukan oleh massa yang marah.

Kekhawatiran akan serangan lanjutan membuat warga tetap siaga dan berhati-hati. Bahkan ketika aparat keamanan sudah berjaga di lokasi untuk mengamankan situasi dan mencegah konflik yang lebih besar.

Ikuti perkembangan Info Kriminal terupadate setiap harinya agar selalu mendapat kabar terbaru dan akurat seputar dunia kriminal hanya di Info Kriminal Hari Ini.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari voi.id
  • Gambar Kedua dari news.detik.com
Home
Telegram
Tiktok
Instagram