Tak terima diputuskan, seorang pria di Maros Sulsel tega membunuh pacarnya di Taman Wisata Alam Bantimurung, mengejutkan warga setempat.

Kisah cinta yang seharusnya indah berakhir tragis di Taman Wisata Alam Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan. Pria RS (35) tega menghabisi kekasihnya, HS (41), karena tak terima diputus. Peristiwa ini menyoroti bagaimana cemburu dan penolakan bisa berujung kekerasan, sekaligus mengingatkan pentingnya komunikasi sehat dan penyelesaian konflik tanpa kekerasan dalam hubungan.
Berikut ini rangkuman berbagai informasi menarik kriminal lainnya yang bisa menambah wawasan Anda hanya di Info Kriminal Hari Ini.
Berawal Dari Permintaan Putus Dan Kecurigaan Orang Ketiga
Menurut keterangan Kapolres Maros AKBP Douglas Mahendrajaya, pemicu utama pertikaian berdarah ini adalah permintaan putus dari korban, HS. Permintaan tersebut tidak diterima oleh pelaku, RS. Penolakan ini menjadi awal dari konflik yang memuncak pada kekerasan.
Selain itu, RS juga tidak mengizinkan HS untuk mengikuti kegiatan jambore di Kecamatan Tompobulu, yang semakin memperkeruh suasana. Hal ini mengindikasikan adanya unsur kontrol dan kecemburuan dari pihak pelaku terhadap korban.
Douglas menambahkan, “Secara khusus, pemicu pertikaiannya korban meminta putus tapi tidak diterima tersangka. Tersangka tidak mengizinkan korban untuk mengikuti kegiatan jambore di Kecamatan Tompobulu.” Pernyataan ini menegaskan akar masalah dari tragedi tersebut.
Pertikaian Yang Dipicu Pemeriksaan Ponsel
Sebelum insiden fatal, pasangan ini terlibat dalam pemeriksaan ponsel masing-masing. Keduanya saling mencurigai adanya “orang ketiga” dalam hubungan mereka, sehingga memicu keinginan untuk mengecek isi telepon genggam.
Pemeriksaan ponsel ini justru memperparah suasana dan memicu pertikaian hebat antara RS dan HS. Informasi yang ditemukan di ponsel, baik dari WhatsApp maupun foto, menjadi bahan bakar perdebatan.
“Di TKP korban dan tersangka saling memeriksa isi HP baik dari WhatsApp dan foto di HP, jadi di situ sampai kemudian berantem keduanya,” jelas Douglas, menggarisbawahi peran ponsel dalam memicu kekerasan.
Baca Juga: Polisi Bongkar Jaringan Peredaran Vape Berisi Obat Keras Senilai Rp42,5 Miliar
Senjata Tajam Dan Upaya Pertahanan Diri Yang Sia-Sia

Dalam puncak pertengkaran, pelaku mencari ponsel korban lainnya yang disimpan di sadel motor. Namun, ia justru menemukan sebilah parang di sana. Penemuan ini mengubah dinamika konflik menjadi lebih berbahaya.
Korban, HS, kemudian berupaya merebut parang tersebut dari tangan RS. Dalam usaha mempertahankan diri itu, tangan kiri pelaku terluka akibat sabetan senjata tajam. Kejadian ini menambah ketegangan di antara keduanya.
Ketika RS sedang mencoba menghentikan pendarahan pada tangannya, HS justru kembali menyerangnya. Pada saat itulah, RS berhasil merebut kembali parang dan menyerang HS, yang mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat kejadian.
Akhir Tragis Cinta Yang Dibutakan Cemburu
Insiden tragis ini menunjukkan bagaimana rasa cemburu tak terkendali dan penolakan keputusan pasangan bisa berujung kekerasan fatal. Hubungan yang seharusnya dilandasi kasih sayang berubah menjadi mimpi buruk. Peran keluarga dan lingkungan penting untuk memberikan dukungan agar konflik dapat segera ditangani.
Kisah ini mengingatkan pentingnya mengelola emosi dan mencari solusi damai dalam konflik hubungan. Kekerasan, dalam bentuk apapun, bukan jawaban dan hanya membawa penyesalan. Pendampingan profesional seperti konseling dapat menjadi jalan keluar sebelum situasi tak terkendali.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat tentang bahaya kekerasan dalam hubungan, terutama akibat kecemburuan dan ketidakmampuan menerima kenyataan. Kesadaran dan edukasi mengenai hubungan sehat perlu terus digalakkan. Program pendidikan emosional di sekolah dan komunitas membantu menanamkan pemahaman pengelolaan konflik sejak dini.
Ikuti perkembangan Info Kriminal terupadate setiap harinya agar selalu mendapat kabar terbaru dan akurat seputar dunia kriminal hanya di Info Kriminal Hari Ini.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Utama dari detik.com
- Gambar Kedua dari merdeka.com