Tragedi memilukan terjadi di Kabupaten Pasuruan, seorang nenek berusia 64 tahun, inisial N, tewas dibunuh oleh cucunya sendiri.

Motif keji ini diduga karena kesal sang nenek menolak memberinya uang dan peristiwa ini mengejutkan warga sekitar dan mengungkap sisi gelap hubungan keluarga yang selama ini terlihat biasa saja.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kriminal Hari Ini.
Kronologi Peristiwa Pembunuhan
Peristiwa naas ini terjadi pada Minggu (5/10) sore. Sebelum kejadian, anak kandung korban, R, bersama suaminya M, berangkat menghadiri acara kondangan sekitar pukul 18.15 WIB. Saat itu, MA sudah berada di rumah korban. R melihat cucunya sedang mencuci sepeda motor dan mendapati neneknya akan melaksanakan salat. Tidak ada kecurigaan yang muncul pada saat itu.
Namun, setelah pulang dari kondangan sekitar pukul 21.30 WIB, R merasa ada yang tidak beres. Lampu ruang tamu rumah korban masih menyala, berbeda dari biasanya. R pun memutuskan untuk masuk ke rumah yang tidak terkunci dan mendapati neneknya tidak berada di dalam rumah.
R mulai curiga dan menjemput suaminya untuk mencari korban bersama-sama. Mereka juga bertanya kepada tetangga sekitar rumah untuk mencari informasi. Dari warga, mereka mendapat kabar bahwa sempat terdengar suara tangisan korban, serta suara “grebek” yang berasal dari area sumur di rumah korban.
Penemuan Jasad Korban
Berdasarkan informasi tersebut, R dan M memeriksa sumur rumah korban. Dari kedalaman sekitar 15 meter, mereka menemukan N dalam kondisi tidak bergerak. Penemuan jasad ini langsung dilaporkan ke pihak kepolisian.
Petugas segera mengevakuasi jenazah N dan membawanya ke RSUD Soedarsono Kota Pasuruan untuk dilakukan visum dan penyelidikan lebih lanjut. Di lokasi kejadian, polisi menemukan bercak darah dan sebuah kayu yang diduga digunakan MA untuk memukul korban sebelum dibuang ke sumur.
Baca Juga: Teka-Teki Kematian Terapis di Lahan Kosong Masih Misteri
Motif dan Penangkapan Pelaku

Kapolsek Grati, Iptu Prasetyo Budiarto, menegaskan bahwa pelaku pembunuhan adalah cucu korban sendiri, MA. “Pelaku cucunya sendiri, MA,” ujarnya. Motif di balik pembunuhan ini dikonfirmasi karena kemarahan pelaku yang tidak diberikan uang oleh neneknya.
Polisi telah menangkap MA dan membawanya untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Mengingat pelaku masih berusia 17 tahun, kepolisian akan mempertimbangkan aturan hukum anak-anak dalam proses penegakan hukum.
Reaksi Warga dan Dampak Psikologis
Warga sekitar lokasi kejadian sangat terkejut atas pembunuhan ini. Banyak yang mengekspresikan rasa duka dan prihatin, terutama karena korban dibunuh oleh anggota keluarganya sendiri. “Ini benar-benar mengejutkan. Tidak pernah terpikir cucu melakukan hal keji seperti ini,” ujar salah satu tetangga.
Kasus ini juga menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan keluarga dan pentingnya pengawasan terhadap perilaku remaja. Para ahli psikologi menekankan pentingnya komunikasi keluarga dan pengawasan orang tua terhadap remaja, terutama terkait masalah emosi dan keuangan.
Selain itu, penemuan jasad di sumur yang cukup dalam menambah trauma bagi keluarga korban, terutama bagi anak kandung korban yang pertama kali menemukan mayat ibunya. Pihak kepolisian memastikan bahwa proses penyelidikan akan dilakukan secara tuntas untuk mengetahui seluruh kronologi dan motif yang mendasari tragedi ini.
Kesimpulan
Kasus pembunuhan ini menjadi peringatan serius tentang pentingnya komunikasi dan pengawasan dalam keluarga, terutama antara generasi muda dan orang tua. Konflik kecil yang tidak terselesaikan bisa berujung tragedi fatal, meninggalkan trauma mendalam bagi keluarga dan lingkungan sekitar. Penegakan hukum terhadap pelaku juga menjadi langkah penting untuk memberikan keadilan dan mencegah kejadian serupa terjadi kembali.
Simak dan ikuti informasi menarik lainnya tentang Info Kriminal Hari Ini yang akan memberikan berita-berita terupdate dan tentunya terpercaya.