Anggota Polri Tewas Dengan 11 Tikaman, Korban Amukan Paman Sendiri

Anggota Polri Tewas Dengan 11 Tikaman, Korban Amukan Paman Sendiri

Tragedi berdarah terjadi di Kendari ketika seorang anggota Polri tewas ditikam 11 kali oleh paman sendiri yang mabuk.

Anggota Polri Tewas Dengan 11 Tikaman, Korban Amukan Paman Sendiri

Pagi yang seharusnya tenang di Kendari berubah tragis pada Sabtu (15/11/2025). Bripka Laode Abdul Salman tewas ditikam pamannya sendiri saat melindungi bibi dan keponakannya. Peristiwa ini mengguncang warga Kendari sekaligus menyoroti bahaya kekerasan rumah tangga, sekaligus menjadi pengingat nilai keberanian menghadapi ancaman.

Berikut ini rangkuman berbagai informasi menarik kriminal lainnya yang bisa menambah wawasan Anda hanya di Info Kriminal Hari Ini.

Insiden Berdarah di Lorong Merak

Pada dini hari Sabtu, 15 November 2025, sebuah kejadian mengerikan mengguncang Jalan Budi Utomo, Lorong Merak, Mataiwoi, Kendari. Bripka Laode Abdul Salman (37), seorang anggota Kepolisian Republik Indonesia, ditemukan tewas setelah ditikam berkali-kali. Lokasi kejadian adalah rumah tempat ia menginap, menambah kesedihan keluarga atas insiden yang tak terduga ini.

Pelaku penikaman, J (43), yang merupakan paman korban, berhasil diamankan Tim Unit Resmob Polda Sultra di tempat kejadian. J diketahui berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan TNI. Proses penangkapan sempat diwarnai perlawanan, namun akhirnya pelaku berhasil dibekuk, dan sebilah badik yang digunakan sebagai barang bukti telah diamankan oleh pihak kepolisian.

Tragedi ini bermula sekitar pukul 01.30 Wita. Menurut kesaksian istri pelaku, H (41), suaminya pulang dari piket jaga dalam kondisi mabuk berat. Situasi memburuk ketika pelaku terlibat cekcok hebat dan bahkan mengancam akan menikam istri dan anaknya. Kekerasan dalam rumah tangga ini menjadi pemicu utama insiden mematikan tersebut.

Pembelaan Diri Yang Berakhir Tragis

Bripka Laode Abdul Salman, keponakan dari istri pelaku (bibi korban), sedang menginap di rumah tersebut. Ia terbangun dari tidurnya mendengar keributan yang semakin memanas. Tanpa ragu, ia segera bertindak untuk melerai pertengkaran keluarga, menunjukkan dedikasinya sebagai pelindung, bahkan di luar tugas dinasnya.

Dalam upaya heroiknya, Bripka Laode Abdul Salman memerintahkan bibinya, H, dan anaknya untuk segera keluar dari rumah demi menyelamatkan diri. Tindakan ini menunjukkan keberanian dan fokusnya untuk memastikan keselamatan anggota keluarga yang lain. Ia memilih untuk menghadapi bahaya sendirian demi orang-orang yang dicintainya.

Namun, pengorbanannya harus dibayar mahal. Saat korban mencoba meredakan situasi, pelaku yang gelap mata langsung menyerangnya menggunakan badik. Peristiwa tragis ini terjadi begitu cepat, mengubah niat baik korban menjadi akhir yang memilukan. Ia gugur di medan “perang” keluarga.

Baca Juga: Viral! Eks Karyawan Toko di Jakut Curi Sekarung Daging Beku, Polisi Cek TKP

Hasil Autopsi Dan Luka-Luka Fatal

Anggota Polri Tewas Dengan 11 Tikaman, Korban Amukan Paman Sendiri

Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan, terungkap fakta mengerikan mengenai kekejaman penyerangan tersebut. Bripka Laode Abdul Salman mengalami total 11 luka tusukan dan robek yang bersifat fatal di sekujur tubuhnya. Jumlah luka ini menunjukkan intensitas serangan yang sangat brutal dan tanpa ampun.

Rincian luka meliputi empat tikaman pada punggung dan empat tikaman di bawah ketiak. Selain itu, terdapat satu luka tikam di dada kanan, satu di dada kiri, dan satu di leher bagian kiri. Luka-luka ini menunjukkan bahwa korban diserang dari berbagai arah dan tidak memiliki kesempatan untuk membela diri secara efektif.

Tidak hanya luka tusuk, korban juga menderita tiga luka robek di tangan kiri dan satu luka robek di pipi kiri. Luka-luka ini kemungkinan besar merupakan hasil dari perlawanan atau upaya korban untuk menangkis serangan. Kedalaman dan jumlah luka menunjukkan bahwa serangan itu sangat mematikan.

Penanganan Pelaku Dan Proses Hukum

Setelah insiden tragis tersebut, pelaku, J, berhasil diamankan oleh aparat kepolisian. Saat ini, pelaku telah dibawa ke Polda Sultra untuk proses hukum lebih lanjut. Sebelumnya, ia sempat dibawa ke RS Bhayangkara Kendari, kemungkinan untuk pemeriksaan medis atau penanganan luka jika ada.

Kasus ini ditangani oleh pihak berwenang dengan serius, mengingat korban adalah seorang anggota kepolisian yang gugur dalam menjalankan tindakan heroik. Penyelidikan mendalam akan dilakukan untuk mengungkap motif sebenarnya dan kronologi lengkap dari peristiwa berdarah ini.

Kematian Bripka Laode Abdul Salman menjadi duka mendalam bagi institusi Polri dan keluarganya. Keberaniannya dalam membela orang yang dicintai akan selalu dikenang, sementara proses hukum diharapkan dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya. Kasus ini juga menjadi peringatan akan pentingnya penanganan kekerasan dalam rumah tangga.

Ikuti perkembangan Info Kriminal terupadate setiap harinya agar selalu mendapat kabar terbaru dan akurat seputar dunia kriminal hanya di Info Kriminal Hari Ini.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari sultra.tribunnews.com
  • Gambar Kedua dari sultra.tribunnews.com
Home
Telegram
Youtube
Search