Tukang Tambal Ban Kena Tipu Rp1,1 M: Modus Janji Anak Jadi Polisi Terungkap!

Tukang Tambal Ban Kena Tipu Rp1,1 M: Modus Janji Anak Jadi Polisi Terungkap!

Seorang tukang tambal ban rugi Rp1,1 miliar akibat janji palsu anaknya bisa masuk polisi, Modus penipuan kini terungkap dan jadi sorotan.

Tukang Tambal Ban Kena Tipu Rp1,1 M: Modus Janji Anak Jadi Polisi Terungkap!

Kasus penipuan dengan modus janji masuk polisi kembali mencuat dan kali ini memakan korban seorang tukang tambal ban yang kehilangan uang hingga Rp 1,1 miliar. Harapan sederhana seorang ayah untuk masa depan anaknya justru dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Kisah ini tidak hanya menggambarkan betapa liciknya pelaku, Tetapi juga menunjukkan kerentanan masyarakat terhadap iming-iming jalan pintas. Bagaimana modus ini bekerja? Siapa yang terlibat? Dan bagaimana akhirnya kebohongan itu terbongkar? Simak ulasan lengkapnya di Info Kriminal Hari Ini.

Modus Penipuan Berkedok Janji Masuk Polisi

Seorang tukang tambal ban di Bekasi bernama Josman Sinaga 55 tahun, Mengaku kehilangan uang Rp1,1 miliar usai dirinya ditipu oleh seseorang yang menjanjikan anaknya bisa menjadi anggota Polri melalui jalur Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana. Kasus ini bermula dari tawaran seorang oknum yang mengaku mampu meloloskan anak korban menjadi anggota Polri melalui jalur orang dalam.

Dibungkus dengan janji manis dan kepercayaan yang dibangun secara bertahap, pelaku berhasil membuat korban yakin bahwa seluruh proses sudah diatur. Modus seperti ini kerap memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat serta keinginan kuat untuk memperoleh masa depan lebih baik.

Proses Pengiriman Uang yang Dilakukan Bertahap

Josman bercerita, Dalam pengakuannya ia diperkenalkan dengan terlapor oleh seorang anggota polisi aktif pada tahun 2024. Rp 500 juta saya antar tunai bersama dengan kuitansi beberapa hari kemudian, Saya transfer Rp 600 juta secara bertahap, Semua enggak sampai satu minggu ucap Josman.

Total kerugian Rp 1,1 miliar tidak terjadi sekaligus melainkan melalui serangkaian transfer yang dilakukan korban sesuai permintaan pelaku, Setiap kali korban meminta bukti, pelaku memberikan dalih seperti biaya administrasi tambahan, uang pelicin, atau kebutuhan proses seleksi. Pola ini membuat korban semakin terjebak, karena merasa sudah terlanjur mengeluarkan banyak uang untuk mengejar hasil akhir.

Baca juga: Polisi Tangkap Ketua Koperasi Sawit atas Dugaan Penggelapan 10 Ton Sawit

Kecurigaan Muncul Ketika Janji Tak Kunjung Terpenuhi

Tukang Tambal Ban Kena Tipu Rp1,1 M: Modus Janji Anak Jadi Polisi Terungkap!

Kebohongan mulai terungkap saat tidak ada perkembangan dan nomor telepon Josman bahkan diblokir oleh terlapor dan ia akhirnya memutuskan untuk melapor polisi di tahun 2024. Janji-janji pelaku terus mundur dengan berbagai alasan yang dibuat-buat.

Ketika korban meminta kepastian, pelaku justru menghindar hingga akhirnya hilang kontak. Ketidaksesuaian informasi ini menjadi titik balik yang membuka mata korban bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan.

Upaya Korban Mencari Keadilan dan Penanganan Kasus

Setelah menyadari skema penipuan tersebut, korban melapor ke pihak kepolisian untuk menuntut pertanggungjawaban pelaku. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota Ajun Komisaris Besar Braiel Arnold Rondonuwu, menyatakan laporan Josman telah diterima dan akan mereka tindaklanjuti.

Laporan ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi aparat untuk mengusut tuntas jaringan penipu yang memanfaatkan nama institusi Polri. Kasus ini juga menjadi peringatan keras bagi masyarakat agar tidak mudah percaya pada iming-iming jalur khusus, Karena rekrutmen resmi Polri selalu berlangsung transparan tanpa pungutan biaya.

Penipuan Janji Masuk Polisi: Uang Hilang, Janji Gagal

Penipuan berkedok janji masuk polisi ini terjadi ketika pelaku menawarkan jalur cepat dengan imbalan sejumlah uang yang diminta secara bertahap. Korban terus mengirimkan dana karena percaya pada janji pelaku, namun proses yang dijanjikan tak pernah terbukti.

Seiring waktu, janji tersebut tidak kunjung terpenuhi, memunculkan kecurigaan dan tekanan psikologis bagi korban. Pada akhirnya, korban mengalami kerugian besar dan terpaksa menempuh jalur hukum untuk mencari keadilan.

Ikuti terus info kriminal setiap harinya agar selalu mendapat kabar terbaru dan akurat seputar dunia kriminal hanya di Info Kriminal Hari Ini.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari idntimes.com
  2. Gambar Kedua dari idntimes.com
Home
Telegram
Tiktok
Instagram